Cerita Sex Pacarku Menjual Tubuhku ke Temannya , Aku adalah seorang wanita yang dari kecil dipungut oleh orang tua dikarenakan anak wanita pertama. Sebenarnya wajahku ga cantik, hanya banyak yg mengira klo ada darah arab di diri aku. Tinggiku sekitar 155cm, dan jangan tanya soal BB ku, karena aku akan tersingung. Hahaha..
Tubuhku tergolong gemuk tapi dengan toket kecil. Hihihi… Setelah sekolah SMA, aku malah menjadi sangat nakal. Sampai kecolongan keperawanan oleh pacar sendiri. Suatu hari, aku punya pacar yang berlainan sekolah. Saat pulang sekolah, aku dijemput dia, dia bilang ingin mengenalkan aku pada teman-temannya.
Tak lama kami sampai disalah 1 rumah lumayan besar. Disana ternyata ada 1 laki-laki yang sedang menunggu. Pacarku mengenalkanku padanya. Namanya Jarwo. Jarwo berperawakan tinggi besar dan berkulit hitam. Wajahnya cukup tampan dan terlihat aga sedikit sombong.
Di saat aku sedang duduk berduaan dengan pacarku, dia berbisik padaku bahwa kontolnya sudah tegang sedari tadi. Dengan senyum aku membalasnya.
“Ini kan di rumah orang lain sayang.” Bisikku.
“Ga apa-apa, kita pinjam kamarnya ajah. Lagian ini basecamp temen-temenku. Kebetulan mereka belum datang kesini.” Jawab pacarku.
Aku mengangguk.
“Tunggu aku minjem kamar nya dulu.” Lanjut pacarku.
Terlihat pacarku sedikit berbisik pada Jarwo yg sedang brada diruang sebelah dan dibalas anggukan oleh jarwo. Ada sedikit senyum yang tersungging dibibirnya terarah padaku. Pacarku menuntun aku masuk kesalah 1 kamar di rumah itu. Kamar yang agak sempit, dengan kasur lantai yang kecil, mungkin nomber 3. Tapi dengan situasi yang romantis. Lampu remang-reman, musik yang menenangkan, dan kamar itu sangat harum.
“Kamar siapa ini sayang?” Tanyaku sambil duduk diatas kasur.
“Kamar siapa aja yang mau tidur.” Jawabnya.
“Oh oke.”
“Kenapa nanya gitu?” Tanya balik pacarku. Dia ikut duduk disebelahku dan menciumi leherku menuju kuping.
Aaghhh, serr serrr darahku serasa naik, sedikit terangsang. Yah, memang kelemahanku itu dileher dan kuping. Dan dia tau.
“Ga apa, cuma nyaman ajah kalo untuk bercinta.” Kataku.
“Itu ga penting sayang.” Pacarku berkata sambil melepaskan kancing bajuku satu per satu. Aku tatap wajahnya saat dia melakukan itu.
Laki-laki berumur 17tahun yang mempunyai wajah khas, mirip Ariel Peterpan yang saat itu sedang booming. Wajahnya yang sedang horny membuatku ikut horny. Selesai membuka pakaian kita berdua, aku elus wajahnya dan menyosor bibirnya duluan. Dia bilang, aku pencium yang lihai. Yah, aku memang suka berciuman.
Semangatnya ciumanku ternyata membuat kontol pacarku makin tegang.
“Sayang, memekmu basah.” Katanya padaku sambil mengelus-elus memekku.
“Kamu kan tau, kalo aku ini gampang sange.” Jawabku.
Tak ingin menghambur-hamburkan waktu, aku lalu membaringkan tubuh pacarku. Aku memang lebih suka aktif.
Aku jilati lehernya, dadanya, perutnya. Sampai pada kontolnya yang yaaa standar orang Indonesia.
“Sayang, hmmm kontolmu tegang banget. Hummmm.” Aku berkata sambil menjilati kontol pacarku.
“Aghh, aghhhh uhhh sayang, kamu memang paling jago kalo udah oral. Sepong yang dalem sayang. Aaghhhh. Ya, begitu sayaaangg ughh.” Ku lihat wajah pacarku yang sedang sangat menikmati kontolnya yang berada di dalam mulutku. Sekali-kali, ku cucuk lubang pipis nya oleh lidahku.
Dia memegang kepalaku berusaha membuat kontolnya lebih melesak masuk kedalam mulutku, dia mendesah-desah tak merasa malu bila terdengar oleh Jarwo diluar kamar. Mendadak pacarku bangun dan dgn pelan membanting tubuhku keatas kasur. Diangkatnya kakiku lebar2, di kangkanginya aku dan sleeebbb. “Aaaghhh.” Katanya.
Aku sedikit terpejam saat kontolnya masuk memekku. Ugh selalu terburu-buru, fikirku. Tak lama, dia menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggenjot memekku dengan kuat-kuat. Dengan hentakan yang kuat dan bernafsu.
“Aghhh sayang, yang dalem, lebih keras sayang, ya, ohh sayang, terussss.” Pintaku.
Aku pun tak mau kalah, ku goyangkan pinggulku kekanan kekiri membuat kontolnya serasa masuk menyilang didlm memekku. Ooghhh rasanya nikmat sekali. Ingin rasanya aku orgasme, tapi entah kenapa, rasanya sangat susah. Berkali-kali melakukan sex tapi belum pernah aku merasakan orgasme. Memang aneh.
Tiba2, aku terhenyak dari lamunan yang nikmat.
“Aaaaghhhh aku keluaaarrr sayaanng.” Teriak pacarku mendadak.
“Hah? Apa? Udah keluar? Padahal aku baru saja ingin klimax. Ahhhh sialan.” Batinku berkata.
Tubuh pacarku lalu menindihku, terkulai lemas. Ku singkirkan tubuhnya dari atasku. Klik, suara pintu kamar terbuka. Kaget, kulihat Jarwo masuk kekamar. Tersenyum dan menubrukku yang saat itu masih tertidur tanpa pakaian.
“Hey, apa ini Mas?” Jeritku.
“Tenang sayang, Sebentar kok.”Balasnya. Sambil terus menggerayangiku.
Pacarku bangun, terduduk dengan wajah tanpa dosa memandangiku. Lalu aku berusaha berontak dgn posisi terbaring aku membalikkan badan ke arah kanan dekat pacarku yang sedang duduk. Ku pegang tangan pacarku sambil menangis memohon pertolongannya.
Pacarku dengan teganya hanya membalas peganganku dan tersenyum ragu. “Sudah sayang, ga apa-apa.” Jarwo memelukku erat dari samping kiri, dan terasa dari arah belakang ada kontol besar yang menusuk memek ku. Aaahhhh, aku ga bisa bergerak karna keras nya pelukan oleh Jarwo.
“Ahhh sakit, sakit massss.
“Aaghhh, mass sakittt, agghh mass.” Jeritku.
Meski memekku sebenernya licin oleh sperma pacarku tadi, tapi tetap saja rasanya sakit.
“Sebentar, gakan sakit.” Kata jarwo sambil terus memompaku dgn gaya menyamping gaya 99.
Ku tatap wajah pacarku yang tersenyum ketcub dia berbisik “Maaf sayang, ini rumahnya, jadi dia meminta imbalan untuk meminjam kamarnya.”
“Aaghhh sialan kau.” Kataku.
“Aaaghhhhhh, maaaasss, agghhh, oughh mas jangaann.” Lanjutku sembari berusaha menyingkir dari pelukannya dan melepaskan kontolnya yang menancap dalam pada memekku.
Tapi ternyata tenaga Jarwo lebih kuat. Dia malah lebih terlihat semangat dan keenakan dgn rontaanku. Tapi, ada yang aneh. Aaghhh gila, aku mulai merasakan keenakan disaat aku meronta-ronta berusaha melepaskan pelukannya. Aaghhh enaaakk, enak rasanya memekku di kocok oleh Jarwo, kontolnya serasa penuh didalam memekku. Oughhh apa ini? Rasanya akan ada yang meledak.
“Aaghhhh aghhh masss, jangan masss, mas oughhh mas jaa.. jaangg.. jangan.” Desahku. Tetap berusaha berontak. “AAAGHHHHHHHHH.” Akhirnya aku teriak lumayan keras, serasa terbang saat itu. Baru rasanya aku menikmati Ngentod seenak ini. Apa ini yang namanya orgasme? Fikirku.
Agh apa ini yang namanya orgasme? Baru rasanya aku ngentod seperti ini. Dalam rontaan, dalam penolakan, ada kenikmatan yang tak terkira. Orgasme pertama yang ga akan aku bisa lupakan.
“Oughhhh saaayyy, tah,, tahhaannnn. Aku keluaarrrrrr” Teriak Jarwo sambil menghentakan kontolnya lebih dalam ke memekku.
Crottt,, croot,, crooottt,, entah berapa kali spermanya keluar menembak memekku.
Oughhhh enaaaaknyaaaaaaaa. Benar-benar aku baru merasakan enaknya ngentot. Gila, ini benar-benar gila. Perlahan dilepaskannya konton Jarwo dari dalam memekku. Plop. Tanpa basa basi, Jarwo pergi keluar kamar.
Aku bangun, terduduk. Masih tak menyangka bisa mendapatkan kenikmatan yang sangat besar seperti itu dalam paksaan. Aku hampir lupa, kalau disana ada pacarku. Aku sadar dan meminta pulang. Dalam hati, aku berkata “Jarwo adalah cowok yang bisa puasin aku. Lebih baik aku dengan Jarwo daripada dengan cwokku yang sekarang ini.
Share this: